Minggu, 15 April 2012

Menyikapi Rencana kenaikan BBM

Tanggal 1 April Lalu pemerintah sebenarnya berencana untuk menaikan BBM (bahan bakar minyak)yang tadinya Rp 4.500 menjadi Rp 6.ooo per liternya walaupun wacana ini ditunda atas keputusan rapat paripurna tanggal 31 Maret 2012 yang memilih Penambahan ayat 6a Pasal 7 yang memungkinkan pemerintah untuk menaikan bbm jika harga minyak mentah dunia selama 6 bulan di atas 15 % dari asumsi APBN artinya Jika harga minyak dunia menyentuh 120,75 dolar as per barel barulah pemerintah dapat menaikan bbm,
         Tapi apakah Perlu kenaikan BBM itu,banyak pertanyaan seperti bukankah Indonesia itu negara penghasil minyak kalo begitu kenapa kita malah keteteran dengan kenaikan minyak dunia ?,inilah permasalahannya pada BBM tersebut:
1.bahwa sejak zaman orde Baru dulu zaman pak harto,Indonesia itu membutuhkan uang yang sangat banyak untuk pembangunan repelita {Pembangunan 5 tahun } dan dari mana uang tersebut bisa didapatkan ? ada 2 cara yang dilakukan pemerintah saat itu yaitu berhutang ke luar negeri atau menyewakan Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia , dan betul sekali Minyak lah Sumberdaya alam itu tidak cukup 5-10 tahun kontrak dengan perusahaan asing 50-100 tahun itu lah kontrak kerjasama Indonesia dengan pihak asing tersebut , walaupun Indonesia juga membutuhkan kerjasama dengan pihak asing karena belum mampu membuat kilang minyak
2.Permasalahan 2 juga terletak pada kesalahan sasaran subsidi BBM , tahukah anda Subsidi BBM , subsidi adalah dana talangan pemerintah sekarang menalang minyak khususnya Premium dengan asumsi 1 liter bensin pemerintah menalang hampir sekitar 4.000-5000 ribu rupiah , tidak masalah memang karena sudah termasuk APBN tetapi apakah subsidi itu tepat ? Pernah saya mendengar dari guru saya Bapa Seno Hartono Wakasek SMAN 1Beber , "Coba anda bayangkan Seorang bermobil Avanza datang ke SPBU/pom bensin dan membeli premium seharga Rp 4.500,00 yang notabenenya adalah bensin bersubsidi, dan bandingkan dengan tukang Ojek didesa saya yang penghasilan perbulan tak sampai 1/5 orang bermobil itu juga membeli bensin dengan harga yang sama Rp 4.500,00 , betul-betul tak adil di sinilah kesalahan pemerintah dalam subsidi BBM kurang jelas tujuannya {!}
3.Permasalahan 3 tentu dan tak lain adalah Korupsi , betul-betul saya hina dengan namanya korupsi,mau dari lapisan istana hingga koloing jembatan korupsi itu ada dan akan selalu ada {!},Korupsi itu membabat APBN yang notabene uang rakyat uangnya si koruptor juga bila beliau bayar pajak hingga pertahunnya 500 miliar lebih ,wah-wah bayang kan uang segitu bisa diapakan ,Buruk {!}

Seperti pepatah bilang
"Jangan pernah berharap Sesuatu yang tak mungkin terjadi"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar